Tidak bisa dipungkiri bahwa latar belakang yang
blur dari sebuah foto mampu memberi kesan kedalaman (
Depth-of-Field/DoF) tersendiri bagi foto tersebut. Dengan latar yang
blur dapat dilakukan isolasi atau pemisahan objek foto sehingga perhatian tidak terpecah antara melihat objek atau latarnya. Maka itu teknik membuat
blur ini lebih banyak dipakai di foto potret dan
still life (yang perlu DoF sempit), dan tidak untuk dipakai di foto
landscape atau pemandangan (yang perlu DoF lebar).
Banyak yang berharap dengan kamera yang dimilikinya, dia akan dapat mendapat foto yang latarnya
blur. Meski banyak yang berhasil, namun ada juga yang mengalami kekecewaan karena hasil fotonya tidak seperti yang diharapkan. Untuk itu perlu dicatat bahwa hasil dari foto yang latarnya
blur dapat bervariasi, dan tingkat
blurnya pun berbeda (mulai dari yang agak
blur hingga sangat
blur). Ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu faktor apa saja yang membuat hasil
blur pada latar ini bisa berbeda, yaitu :